Data Tahun 2008 : Penduduk = 133.512 jiwa; Kepadatan Penduduk = 903,33/Km2; Laki-laki = 69.427 jiwa; Perempuan 64.085 jiwa; Rasio Jenis Kelamin = 108; Laju Pertumbuhan = 3,58%; Angka Migrasi Masuk (ImR) = 74; Angka Migrasi Keluar (OmR) = 57; Angka Migrasi Netto(NmR) = 17; Angka Kelahiran Kasar (CBR) = 11; Rasio Anak Wanita (CWR) = 418; Angka Kematian Kasar (CDR) = 0; Usia Produktif Laki-Laki = 47.069 jiwa; Usia Produktif Perempuan = 42.023 jiwa; Melek Huruf Latin = 97,33%; Melek Huruf = 98,32%; Buta Huruf = 1,68; Angkatan Kerja(TPAK) = 55.238 jiwa; Bekerja (TKK) = 50.700 jiwa; Mencari Pekerjaan (TPT) = 4.538 jiwa

Selasa, September 09, 2008

Data BPS Dinilai Tak Tepat


Data jumlah penduduk miskin yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik dinilai tidak tepat. Juru bicara Serikat Pengacara Rakyat, Habiburokhman, menilai kriteria orang miskin yang digunakan lembaga ini rancu sehingga sekitar 30 persen orang miskin tidak masuk kriteria itu. BPS memiliki 14 kriteria orang miskin, antara lain tidak memiliki televisi, punya utang, lantai rumahnya terbuat dari tanah, dan masih memasak dengan kompor minyak. "Masak, orang miskin harus tidak punya TV," katanya kemarin.

Menurut dia, kriteria miskin adalah tidak mendapat makanan sehat atau tidak mendapat pakaian, kesehatan, dan pendidikan yang layak. Ia yakin, jika pemerintah menggunakan kriteria Bank Dunia, setidaknya ada 49,5 persen orang miskin dari sekitar 220 juta penduduk. Pada 2006, Bank Dunia menyebutkan jumlah orang miskin di Indonesia 49,5 persen jika dihitung berdasarkan jumlah penghasilan US$ 2 per hari atau sekitar Rp 18 ribu.

Habiburokhman berencana menggugat BPS dan Presiden ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin pekan depan. Mereka dinilai melakukan kejahatan statistik yang mengakibatkan masyarakat miskin kehilangan haknya. Mereka antara lain tidak memperoleh fasilitas dari program Bantuan Langsung Tunai, Jaminan Kesehatan Masyarakat, atau Kredit Usaha Rakyat.

Deputi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik, Arizal Ahnaf, mempersilakan bila ada yang mempersoalkan data lembaganya. Ia menambahkan, pihaknya berencana memperbarui 14 variabel kemiskinan pada September ini. "Akan kami tambah dua-tiga variabel untuk mempertajam kriteria miskin," ujarnya. AQIDA SWAMURTI | DIANING SARI

sumber : Korantempo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar